Pada zaman dahulu kala, hiduplah sepasang kekasih, Joko Angin Angin dan Dewi Bulan. Mereka saling mencintai, tapi sayangnya orang tua Dewi Bulan tidak menyetujui hubungan cinta mereka. Karena Joko Angin Angin hanyalah pemuda pengembara kambing.
Untuk memisahkan hubungan cinta mereka, orang tua Dewi Bulan mengajukan sebuah syarat yang sangat berat, meminta Joko Angin Angin menerangi lembah bukit dengan seribu kunang-kunang. Demi memenuhi permintaan orang tua Dewi Bulan, Joko Angin Angin bertapa seribu malam tanpa bintang. Harapannya hanya satu, ia ingin membuktikan cintanya kepada Dewi Bulan. Joko Angin Angin memenuhi permintaan orang tua Dewi Bulan, menerangi lembah bukit dengan sejuta kunang-kunang.
Joko Angin Angin menagih janji, namun mereka ingkar, mereka malah menikahkan Dewi Bulan dengan laki-laki lain. Dewi Bulan hanya bisa menangis. Dan dari setiap tetes air matanya, tumbuh Bunga kesedihan. Joko Angin Angin murka, ia menjejakkan kakinya ke tanah dan mengutuk "Biarlah air membelah desa menjadi dua" dan dia bersumpah tidak akan pernah terjalin hubungan cinta di antara anak keturunan mereka.
Bekas jejak kaki Joko Angin Angin memancarkan air. Air memancar terus menerus, hingga terbentuk sungai. Sungai membelah desa menjadi dua. Sejak saat itu, tidak ada seorangpun yang berani melanggar kutukan Joko Angin-Angin, tidak ada seorangpun yang berani menjalin hubungan cinta di antara dua desa yang bersebrangan sungai karena takut tertimpa bencana.
Di-edit oleh : Harry Pahlawan
_H.P.101194_
Nice Cerpen Gan ...
ReplyDeleteFOllow dan komen done , follback nya yaa ^_^
Iyaa tapi ini bukan cerpen -_-
Deleteyeezy shoes
ReplyDeletesupreme clothing
golden goose
goyard bags
golden goose outlet
golden goose outlet
golden goose outlet
goyard tote
yeezy supply
supreme outlet
xiaofang20191220