For My Ex-Love (Vilia)

Surat ini, adalah balasan dari surat yang diberikan Lia kepadaku. Sebagai ungkapan seberapa sakit hatiku pada saat itu. Di saat aku benar-benar mencintainya, dia malah meninggalkanku dalam kesendirian. Aku memberikannya dua hari setelah Lia menitipkan surat itu kepada Sulis, dan  menitipkan balasan suratnya kepada Sulis.

 
Untuk Vilia,
Kekasih yang pernah hadir dalam hidup aku ....

Sungguh, aku sangat terpukul ketika Engkau mengatakan perasaanmu yang sebenarnya terhadapku. Aku tak mengerti alasan Engkau memutuskanku, tapi di saat aku mengetahuinya, itu malah membuatku sakit.

Saat kita pertama kali bertemu*, aku menilaimu buruk. Karena perempuan seperti kamu, hanya bisa memainkan perasaan laki-laki. Itulah pikiranku saat itu.

Tapi di saat Suliez mengenalkanmu kembali kepadaku, kau begitu indah di mataku. Kaulah wanita terindah yang pernah aku temui.

Sulit benar kujelaskan dengan kata-kata bagaimana perasaanku. Aku gembira di saat kamu ada di sisiku, tapi di balik itu, aku selalu takut kehilanganmu. Karena kuyakin, banyak laki-laki yang suatu saat nanti akan berhasil memikat hatimu.

Aku tak sanggup mencintai seseorang yang tak mencintaiku dan mencintai orang lain. Aku tak tahu kenapa hatiku jadi tak menentu saat kau mengakhiri hubungan kita. Awalnya aku berusaha membenci dirimu yang tak jujur kepadaku. Tapi berkalipun aku mencoba, itu hanya membuatku semakin sulit melepasmu pergi.

Aku berusaha untuk melupakan semua tentang kita, tapi itu hanya akan membuatku semakin terkenang akan keberadaanmu. Semakin ku berusaha melupakanmu, semakin ku teringat akan keberadaanmu yang pernah membuatku tersenyum.

Ingin sekali kumelihatmu mencintai diriku apa adanya, bukan sebagai bayang-bayang "Timo", tapi sebagai diriku sendiri, yang selalu ada buatmu.

Kini aku sendiri. Kau kembali memenjarakan aku dalam kesendirian. Kau tinggalkan aku di saat aku benar-benar mencintaimu. Walau aku membencimu, karena telah menusuk tajam hatiku, tapi entah kenapa rasa cintaku terhadapmu malah semakin ada. Semakin ku berusaha menjauh darimu, semakin ku tak bisa lupakanmu dan semakin sulit buatku tuk melepasmu pergi. Tanpa sadar, akupun merobek foto-fotomu.

Dengan kehadiran Deni, aku jadi semakin bingung tentang hubungan kita. Sebenarnya hubungan kita itu apa? Beberapa waktu lalu Fauzy yang muncul, sekarang Deni pun muncul.

Aku senang bisa mengenalmu. Aku tak ingin hubungan kita berakhir seperti ini. Aku ingin sekali bertemu kamu tuk terakhir kalinya. Aku tak ingin berpisah tanpa ada kata-kata perpisahan seperti ini.

Terima kasih karena kamu sudah pernah hadir dan mencintai aku, walau sebenarnya kamu tak tulus. Akupun tak pernah bisa melupakan semua kenangan indah yang telah kau berikan selama ini.

-HAPPY ANNIVERSARY-

10-04-10 s/d 10-05-10

Harry & Vilia

Dari aku,

-Harry Pahlawan-

Note :

* Pertama bertemu dengan Lia adalah saat malam tahun baru (31/12/09) saat berencana jalan-jalan bersama Dina dan Furqon, namun malah batal karena Dina dan Furqon malah pergi ke Monas. Saat itu aku bersama Sulis dan Lia bersama dengan Timo, yang masih berstatus pacaran dengannya. Pada akhirnya, kami memutuskan untuk makan bakso Joss, namun hanya Lia saja yang makan bakso sementara aku dan Sulis hanya minum. Sifat Timo yang pendiam dan sifat Lia yang royal terlihat saat itu. Dan saat kami dalam perjalanan pulang, Lia entah berpura-pura atau memang benar sakit perut, dia minta Timo untuk meninggalkannya. Dari situ aku tahu dari Sulis, bahwa dia tipe cewek yang suka memainkan perasaan laki-laki dan Timo bukanlah satu-satunya cowok yang dimiliki oleh Lia. Dari situlah aku menilainya buruk.

 

Aku & Lia @Supermall Lippo Karawaci

Ditulis oleh : Harry Pahlawan

Yang merupakan copy-an asli dari surat yang kutulis untuk Lia